Optimalisasi Peran Saksi Perkawinan dalam Pengembangan Iman Keluarga Muda Katolik
Studi Kasus Kelompok Umat Basis St. Louise Maria De Montfort
DOI:
https://doi.org/10.70343/y3f2gs69Kata Kunci:
saksi perkawinan, keluarga muda Katolik, pendampingan iman, pastoral keluarga, kelompok umat basisAbstrak
Perkawinan Katolik merupakan sakramen yang membutuhkan pendampingan berkelanjutan bagi keluarga muda dalam menghidupi iman di tengah tantangan zaman. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran saksi perkawinan dalam pengembangan iman keluarga muda Katolik dan merumuskan strategi optimalisasinya. Studi menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus di Kelompok Umat Basis (KUB) St. Louise Maria de Montfort, Paroki Santa Maria Assumpta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen terhadap 15 informan: 5 pasangan muda, 5 saksi perkawinan, dan 5 tokoh pastoral. Hasil penelitian menunjukkan peran saksi perkawinan masih bersifat simbolik dan seremonial, belum dimaksimalkan sebagai pendamping pastoral aktif. Kendala utama meliputi kurangnya pelatihan saksi, tidak adanya pedoman pendampingan sistematis, dan minimnya sinergi struktur Gereja dengan KUB. Namun ditemukan potensi besar para saksi yang memiliki pengalaman rohani dan keterlibatan aktif dalam Gereja. Penelitian merekomendasikan penyusunan program formasi khusus saksi perkawinan, pengembangan modul pendampingan iman keluarga berbasis kebutuhan lokal, dan penguatan kerja sama pastoral untuk mengoptimalkan fungsi saksi dalam mendampingi pertumbuhan iman keluarga muda Katolik.
Unduhan
Referensi
Anderson, M. (2018). Faith mentoring in Catholic marriage preparation: A pastoral necessity. Journal of Pastoral Theology, 28(2), 113–128. https://doi.org/10.1080/10649867.2018.1452890
Arnold, J. (2021). Accompanying couples: Reimagining the role of the Church in post-marriage ministry. Theological Studies, 82(3), 456–475. https://doi.org/10.1177/00405639211023145
Benediktus XVI. (2007). Sacramentum Caritatis: Adhortasi Apostolik Pasca-Sinode tentang Ekaristi sebagai Sumber dan Puncak Kehidupan dan Perutusan Gereja. Dokumen Vatikan.
Congregation for the Doctrine of the Faith. (2016). The vocation of the family in the Church and the contemporary world. Acta Apostolicae Sedis, 108, 719–755.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik. (2023). Data statistik perkawinan Katolik di Indonesia tahun 2022–2023. Jakarta: Kemenag RI.
Evangelista, M. J. (2022). Strengthening Catholic marriage through relational accompaniment: A qualitative study on community-based support. Asian Journal of Theology and Ministry, 14(1), 37–56.
Komisi Keluarga KWI. (2014). Pedoman pastoral keluarga: Pendampingan pastoral untuk keluarga Katolik di Indonesia. Jakarta: KWI.
Paus Fransiskus. (2016). Amoris Laetitia: Sukacita Cinta dalam Keluarga. Dokumen Apostolik Pasca-Sinode. Vatikan: Libreria Editrice Vaticana.
Suryana, A., & Lestari, M. (2023). Relasi komunitas dan penguatan spiritualitas keluarga Katolik muda di wilayah urban. Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia, 10(2), 85–102. https://doi.org/10.5281/jtki.v10i2.2023.012
Tanuwijaya, L., & Simamora, J. (2021). Peran lingkungan basis dalam membentuk ketahanan iman keluarga muda Katolik. Jurnal Pastoral dan Teologi Kontekstual, 7(1), 45–61. https://doi.org/10.25077/jptk.7.1.45-61.2021
Yohanes Paulus II. (1981). Familiaris Consortio: Peran keluarga Kristiani dalam dunia modern. Vatikan: Libreria Editrice Vaticana.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 Silfester Oktovius Rewak Hipir (Author)

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.
Penulis memiliki hak cipta dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal dengan karya yang dilisensikan secara bersamaan di bawah Lisensi Creative Commons Attribution (CC-BY) 4.0 yang mengizinkan pihak lain untuk membagikan karya tersebut dengan menyebutkan kepengarangan dan publikasi awal di jurnal ini.