Implementasi Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan Di SD YPPK Santo Mikhael Mugouda Distrik Tigi Kabupaten Deiyai Provinsi Papua Tengah

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan mendiskripsikan Implementasi dari Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan menurut pernyataan Bush dan Coleman (2012) di SD YPPK Santo Mikhael Mugouda dalam hal: Perhatian terhadap orang-orang dalam sekolah dan beban kerja mereka, Membangun kerja sama, sharing, dan bekerja dalam tim. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui, observasi, dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan, Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan di SD YPPK Mugouda distrik Tigi, kabupaten Deiyai telah menunjukan kemampuan kepemimpinannya bersama para guru perempuan kepada masyarakat berkehidupan sosial budaya patriakat, berdasarkan teori Bush dan Colmen (2012) bahwa: Pertama perempuan dapat memimpin dan menyelenggarakan pendidikan. Kemampuan memimpin kepala sekolah telah dilakukan dalam hal perhatian yaitu: 1) Memberikan perhatian berupa pelayanan kepada siswa ditunjukan melalui sifat keibuan dan memberi motivasi kepada guru bawahan dengan memperhatikan beban kerja berupa pemberian honor dan penghargaan. 2) Memberikan perhatian terhadap siswa dan guru melalui perannya sebagai educator. 3) Mengajak orang tua memberi perhatian terhadap beban kerja guru dan siswa. 4) Memberi sumbangan kepada masyarakat (gereja) atas nama sekolah. Kedua Pemimpin perempuan mampu menyelenggarakan rapat, menerima pendapat, mengambil keputusan untuk dikerjakan bersama. Kemampuannya ditunjukan dengan cara membangun kerjasama, sharing dan kerja dalam tim dengan tiga pihak yaitu: 1) Pihak pertama bersama para guru melalui rapat kerja. 2) Pihak kedua bersama para guru dengan para siswa melaksanakan hasil rapat dan 3) Pihak ketiga bersama dengan orang tua dan komite sekolah melalui rapat, menghasikan kesepakatan bersama serta melaksanakannya. Ibarat sebuah roda yang berputar, dalam proses dan waktu melakukan, rapat bersama menjadi kesempatan membicarakan, membagikan sharing tentang harapan dan kendala, menemukan solusi dan membuat kesepakatan-kesepakan menjalankan program dalam bentuk kerjasama dan kerja dalam tim.