Tentang Jurnal Ini
Jurnal Pastoral Kateketik atau disingkat JPKAT adalah jurnal yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Katolik “Touye Paapaa” Deiyai secara berkala pada bulan Juni dan Desember setiap tahunnya. Jurnal ini membahas persoalan Pastoral Kateketik Gereja meliputi masalah: Pendidikan, Katekese, Teologi, Fenomenologi Agama, Liturgi, dan permasalahan umat lainnya.
Terbitan Terkini
Edisi jurnal ini dibuka dengan kajian mendalam mengenai teologi sosial, pastoral, dan inkulturasi budaya. Artikel pertama oleh Rikha Emyya Gurusinga, Regina Dipa Gurusinga, dan Armenda Barus berjudul Menghidupi Cinta Tanpa Syarat: Konsep 'Caritas' dalam Ajaran Katolik dan Dampaknya bagi Masyarakat Plural, menyoroti bagaimana nilai 'caritas' berfungsi sebagai fondasi etis untuk membangun dialog dan solidaritas di tengah keberagaman. Diskusi dilanjutkan dengan fokus pada karya pastoral kemanusiaan melalui tulisan Astina Vebriani Pasaribu, Vinsensius M. Junior Situmorang, Fransiskus Bala Kleden, dan Georgius Ture bertajuk Dialog Gereja Dengan Komunitas Society Socialis (Sos) Children’s Villages Of Flores Waturia, Maumere, yang membahas peran strategis Gereja dalam memberikan dukungan spiritual dan pemberdayaan bagi anak-anak yang kehilangan asuhan orang tua. Melengkapi tema perjumpaan iman dan konteks lokal, Tedjo Setiyoko, Valentino Dwika Damara, Yly Suardy, Yulius Roge Paliling, dan Herkulana M. Soeryamassoka menyajikan artikel Inkulturasi Gereja Katolik dengan Kebudayaan Dayak Pompakang dalam Prosesi Ngongkat Salib : Perspektif Sosiologi Agama Robert J. Schreiter, yang menguraikan transformasi simbol kristiani yang terintegrasi secara autentik dengan identitas budaya Dayak.
Bagian selanjutnya menyoroti dimensi identitas sosial serta aspek hukum kanonik dalam pelayanan sakramen. Yongki Saputra dan Juliana Sriana Sinaga menghadirkan analisis berjudul Identitas Sosial, Kompleksitas Identitas, dan Sinodalitas: Suatu Kajian Lintas Iman dalam Konteks Moderasi Beragama di Indonesia, yang menawarkan kerangka sinodalitas untuk memperkaya paradigma moderasi beragama yang inklusif. Fokus pada hukum gereja dan tantangan pastoral dibahas oleh Marianus Rago Kristeno dan Yohanes Wilson B. Lena Meo dalam artikel Perkawinan Katolik sebagai Sakramen: Kajian Hukum Gereja dalam Konteks Pluralisme Agama di Barito Timur, yang menelaah penerapan norma kanonik pernikahan di tengah praktik adat dan masyarakat majemuk. Selanjutnya artikel oleh Yanto Sandy Tjang dan Mayong Andreas Acin dengan tulisan Sakramen Baptis Dalam Perspektif Hukum Kanonik Gereja dan Pastoral: Studi Kasus Atas Tanggung Jawab Pelayan Sakramen, yang mengkaji secara normatif tanggung jawab pelayan sakramen terkait isu-isu administratif seperti baptisan anak adopsi dan arsip gereja demi menjamin kepastian hukum dan keselamatan rohani. Tulisan ini ditutup oleh Heribertus Pius Buto dan Robertus Mirsel yang mengkaji kisah keramahtamahan Abraham dalam menjamu tamunya yang selaras dengan suara gereja dalam Ensikliknya Paus Fransiskus, Fratelli Tutti, dimana keramahtamahan sebagai landasan persaudaraan dan persahabatan dalam kehidupan bersama.
Artikel
Publisher: Sekolah Tinggi Katolik Touye Paapaa Deiyai
Distribution: Open Access
Bahasa Terbitan: Indonesia dan Inggris
Periode Terbitan: 2 Kali Setahun (Juni dan Desember)




